INFO GEMPA TERKINI



Imagery ©2010 TerraMetrics - Terms of Use


MARI MEMBANGUN TASIKMALAYA DALAM KERANGKA PROFESIONALISME DAN PEMBERDAYAAN

Rabu, 10 Maret 2010

TIPS MENGHADAPI GEMPA

1. LANGKAH-LANGKAH PENYELAMATAN SAAT TERJADI GEMPA

1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Segera berlindung di bawah meja/ranjang, kusen pintu dan gunakan pelindung
kepala.
3. Segera matikan peralatan yang menggunakan tenaga listrik, gas, kompor dan
lampu, untuk menghindari bahaya kebakaran.
4. Membunyikan tanda bahaya (sirene atau tanda lainnya).
5. Arahkan pengunjung keluar gedung melalui pintu dan tangga darurat.
6. Jangan mempergunakan lift.
7. Lakukan evakuasi pasien dan korban lainnya. Catatan : Waspada terhadap
terjadinya bencana susulan !!! (Tsunami, banjir, kebakaran dan lain-lain).

2. TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI DARATAN

* Tetap tenang dan tidak panik.

* Ikuti instruksi/petunjuk dari petugas yang berwenang (polisi, hansip atau
petugas lain)

* Jauhi tempat-tempat rendah dan segera pergi menuju tempat yang lebih tinggi.

* Bila Anda berada di rumah, pastikan seluruh keluarga Anda mengetahui adanya
ancaman bahaya ini dan segera pergi menuju tempat yang aman.

* Bila Anda berada di pantai atau di dekat lautan dan merasakan adanya gempa
bumi, segera pergi ke lokasi yang lebih tinggi. JANGAN menunggu sampai
peringatan tsunami di umumkan.

* Bila Anda berada di hotel atau gedung tinggi yang terletak di tempat yang
rendah, segera berlari ke bagian atas hotel/gedung.

3. MENGHADAPI ANGIN PUTING BELIUNG

SEBELUM DATANGNYA ANGIN

1. Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini
cuaca setempat
2. Waspadalah terhadap perubahan cuaca
3. Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat.
4. Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut:
1. Langit gelap, sering berwarna kehijauan.
2. Hujan es dengan butiran besar
3. Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar
4. Suara keras seperti bunyi kereta api cepat
5. Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan ( bunker ) bila ada angin topan
mendekat

PADA SAAT DATANGNYA ANGIN

1. Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan ( bunker )
2. Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah,
rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang
anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan
untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling
aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah.
Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai
terbawah, jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar
bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar
gedung semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk
melindungi kepala dan leher anda. Jangan pernah membuka jendela.
3. Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan
tinggalkan, kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat
seperti yang telah disebutkan di atas.
4. Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang
anda harus lakukan adalah sebagai berikut:
1. Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau
sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan
lengan anda
2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda
akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah
3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan
menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat
atau yang bangunannya banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk
mencari tempat perlindungan terdekat.
4. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung.
Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius

Sumber : FEMA ( Federal Emergency Management Agency )
4. TIPS MENGHADAPI BANJIR

SEBELUM BANJIR

* Kerja bakti membersihkan saluran air

* Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang
dapat menjadi sarang nyamuk

* Membuang sampah pada tempatnya

* Menyediakan bak penyimpanan air bersih

SAAT BANJIR

* Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi

* Matikan peralatan listrik/sumber listrik

* Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman

* Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum

* Terlibat dalam pendistribusian bantuan

* Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan

* Menggunakan air bersih dengan efisien

Sesudah Banjir

* Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah

* Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )

* Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali
* Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)

5. TIPS MENGHADAPI BAHAYA LETUSAN GUNUNG API

SEBELUM LETUSAN:

1. Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta
bagan alur keadaan darurat
2. Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :
- Lahar dan banjir bandang
- Longsor dan hujan batu (material gunung api)
- Gempa bumi
- Hujan abu dan hujan asam
- Tsunami
3. Lakukan rencana evakuasi
- Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api,
harus ingat route mana yang aman untuk dilalui.
- Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi
- Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya
yang dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk
berkumpul dalam keluarga jangan terpisah.
- Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai
‘hubungan keluarga’ sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk
kontak jarak jauh.
Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor
telepon anggota keluarga yang lain.
4. Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :
- Batere/ senter dan extra batu batere
- Obat-obatan untuk pertolongan pertama
- Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.
- Pembuka kaleng
- Masker debu
- Sepatu
- Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.
5. Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
6. Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi
berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi
akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya

SELAMA LETUSAN:

1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
2. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
3. Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :
- Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran
- Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.
- Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung
4. Apabila berada di ruang terbuka:
- Cari ruang perlindungan .
- Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.
- Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat
yang lebih tinggi terutama
- Lindungi diri anda dari hujan
- Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda
- Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan
anda
- Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar
5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
6. Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut.
7. Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar , membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api

PASCA LETUSAN:

1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
2. Apabila berada di luar ruangan:
- Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system pernapasan
anda.
- Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
- Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.
- Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi
- Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
3. Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.
4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
5. Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
6. Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan seperti orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan sebagainya

6. TIPS MENGAHADAPI TSUNAMI DI LAUTAN

* Informasikan pada penumpang kapal untuk tetap tenang dan tidak panik.
* Bila Anda berada di kapal yang besar di lautan dan mendengar adanya peringatan akan terjadinya tsunami, segera informasikan kepada nakhoda kapal untuk gerakkan kapal Anda menuju air yang lebih dalam. Jangan kembali ke pelabuhan karena Tsunami dapat menyebabkan perubahan yang cepat pada ketinggian air dan bahaya yang tak terduga di pelabuhan.
* Mengingatkan pada nakhoda kapal untuk selalu melakukan kontak dengan pihak otoritas pelabuhan untuk mendapatkan arahan mengenai pergerakan kapal. Dapat kembali ke pelabuhan bila kondisi pelabuhan cukup aman untuk navigasi dan berlabuh

* Namun bila Anda berada di dalam kapal yang kecil, segera menuju dermaga dan berlari menuju tempat yang tinggi merupakan satu-satunya pilihan, karena gelombang tsunami akan dengan mudah menghancurkan kapal-kapal kecil.

Sumber: PPK DEPKES RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar