INFO GEMPA TERKINI



Imagery ©2010 TerraMetrics - Terms of Use


MARI MEMBANGUN TASIKMALAYA DALAM KERANGKA PROFESIONALISME DAN PEMBERDAYAAN

Minggu, 02 Mei 2010

GALUNGGUNG DALAM THE MEMORY OF GALUNGGUNG ‘82’

Kami (Tim Kesus, Tim Medis Puskesmas Sukaratu, Tim Puskesmas Padakembang, Bp. Ayi Sanusi, Bp Afids, Bp Tedi Cahyadi, Bp Asep, dan Bp Rahmat Karsana) memenuhi tugas dalam rangka mensukseskan kegiatan “The Memory Of Galunggung ‘82”, yang diselenggarakan di Cipanas atau di Kawasan Gunung Galunggung, Kab. Tasikmalaya.
Alhamdulillah, kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses, artinya bagi kami tim kesehatan, tidak adanya peserta yang sakit atau kecelakaan baik ringan maupun berat.
Dalam acara tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan kreatif seperti: Pameran, jalan santai, parade Sepeda Onthel dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari negeri tetangga, live music, paralayang, dan tentu kegiatan menapaki puncak Galunggung melalui anak tangga yang berjumlah sekitar 620 hingga puncak.

Tentang ‘SEPEDA ONTHEL’
Sepeda pertamakali dibuat dinegara Prancis pada tahun 1791. Ada yang mengatakan bermula di Inggris tahun 1970. Pada tahun 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun membuat sepeda kayu tanpa pedal yang pertama. Tahun 1839, sepeda pertama yang menggunakan pedal dibuat. Sepeda masuk ke Indonesia sekitar abad ke-20 atau sekitar tahun 1910 .Sepeda yang datang tersebut dibawah lansung oleh sang penjajah.
Pada kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh kehadiran para pemilik sepeda lawas yaitu Sepeda Onthel. Onthel artinya di kayuh yang merupakan jenis sepeda lawas yang masih bertahan dan tetap digunakan dalam kegiatan tertentu melalui aktivitas organisasi sepeda lawas ini. Yang hadir jumlah cukup banyak, sekitar 100-200 an sepeda.

Dari sekian merek sepeda onthel yang pernah beredar di Indonesia hanya ada 3 merek yang masih bertahan sampai sekarang, yaitu: Gazelle, Batavus, dan Releigh. Gazelle dan Batavus merupakan merek Belanda yang masih diproduksi hingga sekarang. Pemakai sepeda Onthel memakai topi kas yang disebut topi demang yang biasanya dipakai oleh pegawai kantor pemerintah waktu jaman penjajahan Belanda.
Sumber: Tim Kesus kab. Tasikmalaya, dan informasi dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar